ILE LABALEKAN Membuka Jalur Kupang Semau
Antri Untuk Masuk ke KMP - ILE LABALEKAN |
Itulah sekelumit kesibukan diatas
Feri ILE LABALEKAN sesaat akan berangkat
melayari Kupang - Semau dengan jadwal 4hari dalam seminggu sejak Desember 2015.
Para perawat, guru dan para PNS serta pekerja lain menyambut gembira karena dengan biaya murah sudah dapat menyambung silaturahmi, bertemu sanak keluarga secara rutin. Kapal dengan panjang 50 meter lebih ini diberi nama
sebuah gunung di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Speedboat- praktis namun lumayan mahal biayanya. |
kurang dari 30 menit
dengan menggunakan speedboat,
setiap saat ,
walaupun harus merogoh kocek lumayan mahal yaitu sekitar Rp 100.000 sekali jalan.
Maka dengan adanya Feri Ile Labalekan,
sangat menguntungkan masyarakat yang
secara rutin bekerja atau pulang di Kupang - Semau.
Karang-karang pantai mengucap selamat datang di Semau |
Kering, namn tetap menyisakan keindahan. |
Kering, banyak karang
namun sarat dengan keindahan alami.
Itulah kesan pertama menginjakkan kaki di Semau, pulau yang 'berhadapan' dengan kota Kupang.
Rumah berpagar batu karang yang disusun rapi berkesan kokoh.
Rumah Lokal, bernuansa lokal, berkawan dengan alam |
Masih
banyak ditemukan rumah2 penduduk asli
yang alami, bersih namun bila dilihat
dari sudut standar permanen akan masuk
pada ‘rumah non permanen,
padahal trtata
asri beratap daun kering
yang diikat rapi menjadi atap pelindung
dari teriknya
matahari dan angin.
Batu Karang disusun berderet menjadi pagar kokoh. |
Menemani cucu (Albi) bermain pasir-putih sehalus tepung |
Salah satu ke khasan pantai di Semau adalah
Pasir pantainya
putih dan halus seperti tepung,
demikian seorang mama2 di pasar Oesapa
menyampaikan pada saya pagi
sebelumnya.
Pipa Air berdiameter 3 inci, ribuan meter 'mengelilingi' pulau |
PAH menunggu hujan turun. |
NTT adalah daerah tandus, kurang air.
Banyak proyek
bantuan pemerintah pusat dan daerah
serta dana asing
disedot untuk program air bersih.
Sayangnya, walaupun banyak bak-bak air,
PAH (Penampung Air Hujan) tersedia,
bertebaran di setiap sudut desa ,
namum masalah air minum
seakan tak ada putusnya.
Program ada, namun kesinambungannya yang kurang diperhatikan.
Semau....kecantikan alami tak bertepi. |
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda