WAJO - TENUN SUTERA, RUMAH ADAT dan SEJARAH
Beberapa teman dan anak didik menanyakan, keliling Indonesia itu asyik
banget….biayanya darimana ? Maka kali ini yangti-traveling akan membuka
‘rahasia;nya bisa traveling…itu karena sambil kerja, mengirim rancangan dan hasil fabrikasi Water Treatment Plant ke daerah-daerah
di Indonesia. Salah Satunya….ke Wajo….maka inilah foto perjalanannya. Dimulai dengan mendesain , lalu mempola,
memotomg dan me-roll, maka jadilah bentuk
Water Treatment Plant ini dan siap untuk dicelup ke pencelupan galvanis, atau
Hot deep Galvanis agar tahan karat dan kuat.
.
Persiapan Pengapalan |
Selamat Datang Di Kota Sutera-Sengkang |
Kedatuan Pammana adalah kedatuan tertua di Kerajaan Wajo.
Pammana adalah perubahan nama dari Cina. Datu Cina digantikan turun temurun hingga Datu
Cina La Sangaji yang mengganti nama Cina menjadi Pammana. Hingga jaman
kemerdekaan, maka pengurusan adat ini dipegang oleh Lembaga Adat yang memberi
gelar pada Datunya yaitu : Datu Pammana Pilla Wajo ke 39.
Kawasan Rumah Adat Atakkae |
Kawasan Rumah Adat Atakkae, Kecamatan Tempe. Terletak sekitar 3 kilometer sebelah Timur
Sengkang, rumah-rumah adat ini dibuat dari kayu ulin. Ini adalah Sao Raja atau
Istana Raja.
Salah satu cerita heroik kerajaan
Wajo adalah Satria La Maddukkelleng (1770 - 1765) yang masa
kecilnya berada di lingkungan istana (Arung Matowa Wajo). Saat remaja ia
mengikuti acara sabung ayam di kerajaan Bone. Disana ia berkelahi dan melarikan
diri atau merantau mencari ilmu. Dengan berbekal Tiga Ujung, (ujung mulut,
ujung tombak, dan ujung kemaluan) ia berhasil di negeri Pasir (Kalimantan)
sampai ke Malaysia, dan merajai Selat Makassar, hingga Belanda menjulukinya
dengan Bajak Laut. Bersama pengikutnya La Maddukkelleng terus menerus melawan
Belanda. Hingga akhirnya Arung Ennengnge (Dewan Adat), mengangkat dan
menganugerahi gelar Arung Matowa Wajo
XXXIV. Dalam pemerintahannya, tercatat berhasil menciptakan strategi
pemerintahan yang cemerlang yang terus menerus melawan dominasi Belanda dan
membebaskan Wajo dari penjajahan Kerajaan Bone, serta berhasil memperluas
wilayah kekuasaan Kerajaan Wajo.
Selain
terdapat sejarah kerajaan, Wajo juga menyimpan destinasi wisata kuliner dan
tentu saja tenun. Tenun dibuat oleh ibu-ibu di rumah sambil bercengkerama
dengan anak serta saudara.
Tenun Sengkang, Warna cemerlang |
Tenunan Sengkang mempunyai motif antik dan warna cemerlang. Tenun Sengkang ada yang polos (satu warna), ikat dan perpaduan ikat-polos .
Bincang Dengan Seorang Ibu Yang Sedang Menenun |
Seolah
tanpa beban, para ibu menenun sambil mengobrol atau bercerita
Gogos |
Gogos kambu,
terbuat dari beras ketan dan santan kental
serta garam yang dibungkus daun pisang muda diisi dengan cakalang rebus
yang ditumbuk halus selajutnya dibakar dalam bara api. Jajanan ini tahan basi,
tersedia 24 jam di jalan-jalan antar kota dan menjadi teman ngopi di
perjalanan.
Ketan Bakar |