Jumat, 23 Februari 2018

WAJO - TENUN SUTERA, RUMAH ADAT dan SEJARAH



Beberapa teman dan anak didik menanyakan, keliling Indonesia itu asyik banget….biayanya darimana ? Maka kali ini yangti-traveling akan membuka ‘rahasia;nya bisa traveling…itu karena sambil kerja, mengirim rancangan dan hasil fabrikasi Water Treatment Plant ke daerah-daerah di Indonesia. Salah Satunya….ke Wajo….maka inilah foto perjalanannya. Dimulai dengan mendesain , lalu mempola, memotomg  dan me-roll, maka jadilah bentuk Water Treatment Plant ini dan siap untuk dicelup ke pencelupan galvanis, atau Hot deep Galvanis agar tahan karat dan kuat.



.

Persiapan Pengapalan
Selamat Datang Di Kota Sutera-Sengkang
Rencana pemasangan Water Treatment Plant ada di Kecamatan Pammana. Sebuah Kecamatan yang menyisakan sejarah masa lalu.

Kedatuan Pammana adalah kedatuan tertua di Kerajaan Wajo. Pammana adalah perubahan nama dari Cina.  Datu Cina digantikan turun temurun hingga Datu Cina La Sangaji yang mengganti nama Cina menjadi Pammana. Hingga jaman kemerdekaan, maka pengurusan adat ini dipegang oleh Lembaga Adat yang memberi gelar pada Datunya yaitu : Datu Pammana Pilla Wajo ke 39.



Kawasan Rumah Adat Atakkae

Kawasan Rumah Adat Atakkae, Kecamatan Tempe.  Terletak sekitar 3 kilometer sebelah Timur Sengkang, rumah-rumah adat ini dibuat dari kayu ulin. Ini adalah Sao Raja atau Istana Raja.
Salah satu cerita heroik kerajaan Wajo adalah Satria La Maddukkelleng (1770 - 1765) yang masa kecilnya berada di lingkungan istana (Arung Matowa Wajo). Saat remaja ia mengikuti acara sabung ayam di kerajaan Bone. Disana ia berkelahi dan melarikan diri atau merantau mencari ilmu. Dengan berbekal Tiga Ujung, (ujung mulut, ujung tombak, dan ujung kemaluan) ia berhasil di negeri Pasir (Kalimantan) sampai ke Malaysia, dan merajai Selat Makassar, hingga Belanda menjulukinya dengan Bajak Laut. Bersama pengikutnya La Maddukkelleng terus menerus melawan Belanda. Hingga akhirnya Arung Ennengnge (Dewan Adat), mengangkat dan menganugerahi gelar  Arung Matowa Wajo XXXIV. Dalam pemerintahannya, tercatat berhasil menciptakan strategi pemerintahan yang cemerlang yang terus menerus melawan dominasi Belanda dan membebaskan Wajo dari penjajahan Kerajaan Bone, serta berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Wajo.


Selain terdapat sejarah kerajaan, Wajo juga menyimpan destinasi wisata kuliner dan tentu saja tenun. Tenun dibuat oleh ibu-ibu di rumah sambil bercengkerama dengan anak serta saudara.

Tenun Sengkang, Warna cemerlang

Tenunan Sengkang mempunyai motif antik dan warna cemerlang. Tenun Sengkang ada yang polos (satu warna), ikat dan perpaduan ikat-polos .
Bincang Dengan Seorang Ibu Yang Sedang Menenun
Seolah tanpa beban, para ibu menenun sambil mengobrol atau bercerita

Gogos



Gogos kambu, terbuat dari beras ketan dan santan kental  serta garam yang dibungkus daun pisang muda diisi dengan cakalang rebus yang ditumbuk halus selajutnya dibakar dalam bara api. Jajanan ini tahan basi, tersedia 24 jam di jalan-jalan antar kota dan menjadi teman ngopi di perjalanan.

Ketan Bakar