Kamis, 27 Desember 2018

Mamberamo (Dari Jayapura ke Kaso)



Mamberamo, dalam bahasa Dani , Mambe artinya besar dan Ramo adalah besar.
Mamberamo, sungai sepanjang 670 Km dengan kapasitas lebih dari lima ribu kubik air per detik ini terbagi atas 3 zona. Bagian hulu mengalir diantara  celah pegunungan Jayawijaya, bagian tengah  mengalir diantara tebing-tebing dataran tinggi yang luas , dan ke hilir kiri kanan  rawa-rawa datar dimulai dari kabupaten Mamberamo Raya hingga muara di kampung Teba. Perjalanan dari Jayapura dengan kapal yang setiap minggu berangkat dari Jayapura dan kembali lagi sampai di Jayapura hari Sabtu dalam pekan yang sama.
Selain dengan pesawat, ke Mamberamo dapat ditempuh dengan kapal

 

Dengan harga tiket Rp 500 –Rp 600, kita sudah dapat duduk di kelas VIP, ber AC dan tempat duduk reclining seat. Expres Belibis 8, pengganti kapal yang sedang diperbaiki
Meninggalkan Jayapura melalui lautan Pasific sekitar 20 Mil dari daratan pulau Papua . Melewati Sarmi tanpa berhenti dan akhirnya sampai di Teba. Kota kecamatan di pantai sebelum masuk muara Sungai Mamberamo.
Memasuki Teba

Persinggahan sebelum melaju ke Mamberamo



Duduk , jalan-jalan, turun dari kapal saat kapal sandar di Teba adalah kegiatan rutun di kapal selain Karaoke dan nonton suguian fil m laga. Di bagian belakang ada tempat ngopi dan mi gelas. Standar kapal. Makanan dibagikan sehari sekali dengan nasi yang kedinginan karena kelamaam di ruang ber AC snack roti , lumayan di celup2 di the manis beli di kantin buritan.
Saat seruling berbunyi tiga kali tanda monoton sirna, baik saat kapal berangkat atau berlabuh.


Singkong Panas, Empuk dan Gurih...pengganti nasi

Bermalam Di Teba
Senja Menjelang Malan di Teba


Penumpung menunggu dengan berbagai aktivitasnya

Memasuki Mamberamo, airnya kecoklatan dibanding di laut. Kapal melaju, berusaha pelan, namun tak luput kapal kayu yang berpapasan terlihat sedikit oleng.
Kapal membelah Mamberamo , melawan arus, namun kali ini tak banyak kayu2 dari hulu yang terdorong ke hilirKapten kapal menyilakan sata, tukang foto2 ini ke bagian depan, ke haluan. Potret2 supaya leluasa., katanya.

Tanpa Ombak, Mamberamo baak kaca biru yang bening

Tiba di Kaso , Kasonaweja - ibukota Kab Mamberamo Raya












1 Komentar:

Pada 27 Desember 2018 pukul 23.51 , Blogger iwuk mengatakan...

Maaf banyak salah ketik keburu diposting...... namanya juga yangti.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda