Untuk membayangkan kejadian ‘bersejarah’
maka time frame perlu disodorkan terlebih dahulu. Tahun 1874, saat Belanda
menyerang Kerajaan Aceh Darussalam dalam sebuah Agresi Militer II , maka pusat pemerintahan kerajaan Aceh
dipindahlan ke MASJID INDRAPURI, sekaligus mengangkat Raja belia Tuanku Alaidin
Muhammad Daud Syah sebagai sultan terakhir menggantikan ayahandanya yang wafat
.
Masjid Indrapuri adalah bangunan yang
berada di area seluas 33.875 meter persegi terletak di pinggir sungai Krueng
Raya.
Bentuknya tidak seperti masjid
bagaimana layaknya, maka tak heran bila masjid berundag tersusun dari undag2an tangga ini diklaim
dulunya adalah pura.
Dalam Hikayat Sri
Rama, dalam bahasa Melayu dan Aceh dari Kakawin Ramayana karangan Walmiki ,
diyakini Indrapuri adalah tempat Raja
Rahwana bertahta.
|
Tembok Tebal Sebagai 'Pagar' Tampak Sungai Krueng Raya Di Latar Belakang |
|
Krueng Raya-Saksi Lalu Lintas Purba |
|
Tembok-Tembok Kokoh Bak Benteng Layaknya |
|
Tembok Kokoh Melindungi Bangunan , Diatas Kreueng Raya |
|
Undhag2 Tangga Menuju Masjid, tepatnya Menuju Pelataran Masjid |
|
Tampak depan Masjid Indrapuri |
|
Aman Dikelilingi Tembok Lebar-Diatas Ketinggian |
|
Pelataran Menuju Gerbang Masjid |
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda