Jumat, 19 Januari 2018

Senyum Anak-Anak Asmat



Pace, Mace, om, Tanta, Kakak, Adik….Mari  !!!
Kitorang Jaga Kebersihan Lingkungan Kita, Agar Kitorang Punya Kota AGATS ACIS (Aman, Indah, Ceria dan Sehat)
Slogan berhuruf rapi di papan baliho kota Agats mestinya diperuntukkan masyarakat ‘kota’ Agats , kabupaten Asmat yang bisa membaca.  Namun bagaimana dengan masyarakat pedalaman yang sehari-hari masih hidup dari meramu dan berburu ? 
Senyum dan Ceria - Gambaran Anak Anak di Asmat
Anak-anak Papua, khususnya di Agats selalu tersenyum ,  ceria dan gembira baik saat bermain bola atau bergelantungan di pohon dan mencebur ke rawa-rawa coklat atau saat duduk di rumah-rumah berdinding kayu. 
Anak-anak di luar Asmat Tak Akan selincah ini

Sehat, Bermain dan Gembira


Memanjat Pohon dan Bermain Air -Kegiatan Sehari-hari
 

Permasalahan anak-anak di Papua, khususnya di Asmat sering bahkan hampir selalu dikaitkan dengan kurangmya pendidikan dan pelayanan kesehatan yang kurang baik. Padahal hadirnya pendidikan dan budaya baru lainnya yang belum dikenal masyarakat justru semakin membuat jurang perbedaan. 


Sebagai contoh adalah saat kelimpahan alam di Asmat belum berkurang, udang dan ikan berseliweran tinggal ditangkap , namun anak-anak lebih senang  jajan makanan dan minuman dalam kemasan plastik.

Anak anak lebih suka dan lebih mudah makanan instan- daripada mengambil dari alam (lagi)







Para pendatang membuka toko-toko atau warung yang menjual makanan instan. Makanan instan dalam kemasan plastik mudah didapat dibanding mereka harus menangkap ikan atau menohok sagu baru membakarnya. Omega-3 dan asam lemak pada ikan diganti makanan instan tak bergizi, mungkin membuat tubuh anak2 Asmat merana.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda