Jumat, 26 Januari 2018

Sepenggal Kisah di Istana Maimoon dan Masjid Al Mahsun.



Istana Maimoon adalah bukti jayanya kesultanan Deli, dari segi keberhasilan materiil. Coba kita amati, lampu2 hias diimpor langsung dari Perancis, Marmer dari Italia dan kaca2 patri penuh warna dari Cina.
Menuju Istana Maimoon

Warna-Warni Kaca Patri Dari Cina


Sultan Deli saat itu, Sultan Maimun al Rasyid Perkasa Alamsyah IX sengaja membangun Masjid yang kini dikenal sebagai  Masjid Raya Medan dengan sangat megah, lebih megah dari istananya, Istana Maimun. Masjid yang berbentuk segi delapan dan sayap di empat arah mata angin ini, memiliki gaya arsitektur khas Timur Tengah, India dan Spanyol. 

Perpaduan Gaya Islam, Spanyol, India dan Italia


Pembangunan masjid berrlangsung tiga tahun, mulai 21 Agustus 1906  sampai 10 September 1909 dengan biaya 1 Juta Gulden… entah seberapa banyak itu, pasti besaar sekali angkanya.



Dalam Hikayat Deli, dikisahkan tentang seorang keturunan Raja Hindustan, Muhamad Delikhan dalam pelayaran menuju Cina dan dihantam badai dan terhempas di Kerajaan Pasai. Karena kepandaiannya, termasuk keberhasilannya mengalahkan gajah yang bernama Gandasuli, ia diangkat menjadi panglima kerajaan Atjeh, diberi gelar Tuanku Panglima Gotjah Pahlawan. Hampir seluruh negeri Melayu ditaklukannya, yaitu : Siak, Kedah, Johor, Pahang, Trengganu, Perak, Sambas hingga Melaka dan Pattani. Ia dirajakan di Deli oleh Kerajaan Aru, yang sebelumnya kerajaan Aru berada dibawah kekuasaan Atjeh. Setelah wafat, Sultan Deli I dimakamkan di Deli Tua. Raja berikutnya, Deli II memindahkan ibukota kerajaan ke Padang Datar yang dikenal sebagai kota Medan saat ini. Ia menikah dengan anak Penguasa Karo sehingga mendapat gelar “Sembiring’.
 
Bergaya Dengan Kostum Sewa-Istana Maimoon

Pengumuman - Tempel


Hmmm




Di tengah kekhusyu’an sholat duhur di Al Mahsun, tiba2 seorang ibu tua menegur. Ketika saya berikan sekedar amal untuk membantu ibu-tua yang katanya pengurus panti, berikutnya dating seorang mirip India mengatakan sakit dan mengatakan bahwa ibu tua tadi penipu. 

Hadeeuhhh….. walahu’alam. Masjid….. ini masjid, tempat bersujud tapi isinya intrik ya Allah… saya pun ber istighfar dan ingin segera pergi jauh2 dari masjid ini


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda