Senin, 05 Februari 2018

Wisata Pekalongan : Kuliner, Warisan Budaya dan Belanja



Tas beranak, isi tas di-dhedhetin supaya muat banyak lalu dorong dan angkat sana sini…..pemandangan umum bagi ibu-ibu. Ini menunjukkan kuatnya budaya komunal orang Indonesia dan Asia pada umumnya. Selama tidak menjadi beban kewajiban,  sifatnya insidentil, pas ada ya dibeli dan bukan ‘kulak’an tentu tak ada salahnya melestarikan budaya berbagi ini, budaya oleh-oleh. Menyenangkan teman dan kerabat sekaligus menggerakkan roda perekonomian destinasi wisata.


Asyiknya, bawa banyak oleh-oleh


Bersyukur masih diberi waktu.
Bersyukur masih diberi kesempatan berkumpul teman
Bersyukur masih bisa merasakan nikmatnya kuliner, indahnya bercanda dengan teman sebaya dan bersyukur pulang ke rumah dengan penuh kenangan indah.

Nasi Uwet H. Zarkasi

Warung Nasi Uwet , nasi dengan lauk olahan daging kambing yang manis gurih dan sedap adalah kuliner di Pekalongan yang tidak boleh terlewat. Warung yang dikelola tiga bersaudara meneruskan usaha orangtuanya : H. Zarkazi yang dimulai tahun 1959, generasi neneknya pengelola.  Nasi Uwet dengan daging kambing olahan berbumbu tradisional plus kecap menurutnya dimasak tanpa penyedap rasa. Enak, gurih dan sehat, termasuk harganya sehat di kantong.

Jedi-untuk nglorod malam/lilin 
Bermacam Pewarna Alami
Tempat makan ini tak jauh dari Musium Batik. Adalah bejana tembaga yang digunakan untuk meluruhkan lilin atau malam di kain yang dibatik. Nama wadahnya adalah : Jedi, sedangkan proses peluruhan lilin/malam disebut : nglorod.



Selain berbagai motif batik, terdapat pula contoh pewarna alami seperti warna merah didapat dari : Secang, Piksi dan Tingi, warna kuning dari Tegeran dan lainnya. Batik ternyata budaya yang sudah lama ada dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti membungkus mumi kuno. Konon pada abad ke 7 diperkenalkan oleh pedagang India ke Jawa, namun ada juga penemuan bahwa batik di Toraja sudah ada sebelum batik digunakan secara masal di Jawa. Modifikasi yang dilakukan di Jawa adalah membuat motif-motif khusus untuk tingkat masyarakat tertentu. Misalnya motif parang rusak besar, hanya dikenakan oleh Raja, sedangkan motif kawung untuk rakyat jelata.




Pekerja Batik-Tekun dan Detail

Berfoto Bersama mBak Hien -Pemilik Batik Lim Ping Wie

Batik eksklusiv ini adalah batik tulis China. Dikelola oleh Liem Poo Hien, yang akrab dipanggil mBak Hien – merupakan generasi ke 3  dari Liem Ping Wie. Batik halus , dikerjakan secara detail dan sangat hingga titik – titik batikan nampak, membuat batik-batik mBak Hien ini laku ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Nama besar Liem Ping Wie juga menyebabkan pelanggannya tak hanya datang dari dlam negeri, tetapi juga Jepang dan Singapura. Mereka datang langsung ke rumah batik Kedungwuni ini jika ingin membeli batik, karena Liem Ping Wie tidak membuka toko batik.
Mencoba Canthing Untuk Membatik






Menuju Kampung Batik Pesindon

2 Komentar:

Pada 8 Mei 2019 pukul 10.40 , Blogger Fennycia Lim mengatakan...

pusatnya link alternatif taruhan ayam petarung di situs sabung ayam online terpercaya
Nikmati Hadiah Menarik Bersama Bolavita..
Bonus Promo Kalah 10x Dapat Cashback 10%
Langsung Saja Join Dengan Kami www.bolavita.ltd
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
WA: +6281377055002

 
Pada 8 Februari 2021 pukul 12.48 , Blogger Doyan Main mengatakan...


Lagi mencari situs Judi bola terkenal di tahun 2020
Klik ====>Agensbobet.wiki

Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..

Klik >>>>>>> Daftar bola

Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda